Halaman

Sabtu, 06 November 2010

Rp250 Miliar untuk 100 Kursi PKB di DPR




Muhaimin Iskandar (Foto: Koran Sindo)

JAKARTA - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)menargetkan memperoleh 100 kursi di DPR dan menjadi pemenang ketiga pada pemilihan umum 2014. Guna memenuhi terget itu, PKB memperkirakan akan membutuhkan dana kampanye sebesar Rp250 miliar.
 
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mengatakan, dana tersebut tergolong kecil apabila dibandingkan dengan partai-partai besar yang pada pemilu 2009 lalu dimana ada partai yang menghabiskan biaya hampir Rp1 triliun. PKB yang memperoleh 28 kursi pada tahun 2009 hanya menghabiskan sekitar Rp50 miliar.
 
Optimisme tersebut disampaikan Muhaimin saat membuka pelatihan kader di Kantor DPP PKB, Jalan Raden Saleh, Jakarta, Sabtu (6/11/2010).
 
"Pada pemilu 2009, PKB memperoleh 28 kursi dengan biaya kira-kira rP50 miliar, tahun 2014 Insya Allah 100 kursi dengan biaya Rp250 miliar. Biaya itu ya untuk kaos, transportasi, iklan dan sebagainya," katanya.
 
Muhaimin mengatakan, besarnya biaya kampanye yang dihabiskan partai selama ini tak terlepas dari strageti pragmatis yang dijalankan yakni dengan membayar pemilih sekitar Rp10 ribu sampai Rp50 ribu per orang untuk memperoleh suara. Akibat dari pragmatisme ini tergambar dalam 10 tahun reformasi yang tidak berhasil menyejahterakan rakyat.
 
"Setelah pragmatisme gagal, orang akhirnya sampai pada kesadaran baru," ujarnya.
 
Kesadaran baru yang dimaksud Muhaimin adalah keinginan rakyat untuk memilih wakil yang betul-betul aspiratif, dan memiliki ikatan kultural, dan psikologis dengan yang diwakilinya. Di sinilah pentingnya partai mencetak kader-kader yang berpolitik dengan ideologis yang mampu mengelola kekerabatan kultural yang kokoh dengan masyarakat dan bukan sekadar transaksional.
 
"Dengan ikatan yang kokoh kita tidak perlu kuatir dengan seluruh kompetisi yang berkembang karena nilai ideologis kita kokoh dan besar," pungkasnya.
 
Muhaimin menambahkan, melalui pelatihan kader 6-7 November tersebut, PKB ingin memiliki minimal dua kader yang menjadi fasilitator partai per desa.
 
"Sehingga akan ada 150 ribu kader ini sebagai fasilitator penggerak masyarakat di desa-desa dan bersinergi dengan NU untuk mendorong partisipasi politik yang baik," tambahnya.
(lam)

Sambil Masak - Sambil Jaga Anak - Tetap Bisa Menghasilkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar