Halaman

Sabtu, 06 November 2010

Pengungsi Merapi di Kulonprogo Butuh Obat Mata




(Foto: Daylife)

KULONPROGO – Jumlah pengungsi korban Merapi dari kabupaten Magelang Jawa Tengah, di wilayah Kulonprogo terus bertambah. Tercatat lebih dari 2.200 orang yang resmi melapor.

“Kalau masih tambah seperti ini mungkin bisa mencapai 2.500 orang,” jelas Kasi Bina Kesejahteraan Sosial, Disosnakertrans Kulonprogo Alif Ramdhoni, Sabtu (6/11/2010).

Menurutnya dalam dua hari kemarin pengungsi asal Kecamatan Ngluwar, Magelang ini terus bertambah. Khususnya para lansia dan anak-anak. Sedangkan para remaja memilih bertahan di wilayahnya sambil menjaga keamanan desa. Para pengungsi ini, ditempatkan di empat lokasi induk. Yakni di balai desa Banjarharjo, Banjararum, Kantor kecamatan dan SD Ngipikrejo.

Menurutnya, saat ini kebutuhan logistik makanan masih mencukupi. Selain stok dari dinas yang cukup, sebagain masyarakat juga mengirimkan bantuan. Kebutuhan yang mendesak berupa celana dalam, pampers, susu bagi balita dan kebutuhan alat untuk mandi.

“Stok logistik kita cukup untuk tiga hari kedepan,” ujarnya, disela menangani pengungsi di Banjarharjo.

Koordinator Taruna Tanggap Bencana (tagana) di pos Banjarharjo Kusni Anwar mengatakan pihaknya membutuhkan tambahan masker. Masih banyak warga di sekitar Kalibawang yang belum memiliki masker. Padahal wilayah ini cukup parah, terkena abu vulkanik dan pasir. Hujan yang turun, belum bisa meminimalisir dampak dari erupsi merapi.

“Selain masker, juga obat mata, karena banyak yang mengalami iritasi,” ujarnya.(Kuntadi/Koran SI/crl)

Sambil Masak - Sambil Jaga Anak - Tetap Bisa Menghasilkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar